March 21, 2014

Pin It

Film Dokumenter ARTIFACT oleh 30 Seconds To Mars Bertema Perang





Menceritakan dengan Lantang kebenaran tentang bisnis musik di Era modern, Leto mengungkapkan perjuangan band-nya yang harus menghadapi pertanyaan atas nama Seni, Uang dan Integritas.

Alasan 30 Seconds To Mars memilih judul album ketiganya “This is War” merupakan keputusan yang epic di industri musik yang modern seperti saat ini. Band Trio dengan frontman Jared Leto ini  mengemas film dokumenternya tanpa meniadakan unsur kental Rock Progressive di dalamnya. Sebagai hasil, plot menarik nan epic bisa kita nikmati dari awal dimulainya hingga pungkasan film yang berjudul Artifact ini.


Artifact merupakan senjata yang digunakan Leto serta dua personel lainnya Shannon Leto (Drum) serta Tomo Milicevic (Guitar) dalam menjelaskan “Perang” yang mereka definisikan. Dikatakan bahwa album perang “This is War” yang digarap 3STM (30 Seconds To Mars) ini mengandung perkara hukum senilain 30 juta dollar Amerika pemberian EMI, perusahaan record label yang menuntut mereka.

Mereka bertiga merangkum dan membagikan masa- masa yang mereka lalui dalam proses rekamam album ketiga mereka “This is War” serta memaparkan tuntutan hukum yang EMI berikan bersamaan dengan proses pembuatan album ini.

Artifact memenangkan penghargaan BlackBerry People’s Choice Dokumentary Award pada premier serta Toronto International Film Festival tahun 2012. Dan pada 3 Desember 2013, fans serta penikmat film dokumenter bisa mulai menyaksikan serta menikmati hiruk pikuk  dan keriuhan yang ada pada film ini yang telah available di Video On Demand, iTunes, Amazon, serta streaming online.

Intinya, dalam film ini kalian bisa menyaksikan bahwa sebuah sub-kesenian dalam hal ini musik yang secara langsung dan memang sudah lama terbentuk sekitar era 50an telah kawin dalam jurang bisnis serta korporat. Hal ini membuktikan bahwa wawasan mengenai hukum serta ilmu matematika yang tidak selalu dimiliki oleh pelaku seni dimanfaatkan atau dikebiri oleh pelaku bisnis korporat. Dalam film di analogikan bahwa perang ini layaknya “David (Daud) vs Goliath” memaparkan bahwa sebuah Major Label akan menggerogoti emosional serta financial musisi sampai mereka terperangkap dalam tuntutan mereka.
Leto menjelaskan dalam sebuah infographic, bagaimana proses kontrak dengan record label hingga musisi jatuh dan semakin terperosok dalam permasalan hutang setiap kali album baru mereka keluar.

Film ini wajib ditonton karena berisi pengetahuan penting mencakup proses kreatif, idealist, musik serta korporat yang menjadi media raksasa. Silahkan menikmati trilernya atau tonton online atau download torrent.

0 comments:

Post a Comment

Mari membaca. Terima kasih untuk kunjungannya.

InsanPers Blog

Thanks for visiting this blog.
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes